Foto:Gambar 1 bersumber dari Mencicipi Sego Tiwul (Foto: Instagram @vhe.veronicaa) dan gambar 2 blog.damarkita.com
TIWUL KO BERGIZI?
Banyak
yang beranggapan tiwul merupakan makanan yang idedntik rakyat miskin. Memaang
pada sejarahnya tiwul hadir sebagai solusi rakyat miskin. Hal tersebut dlakukan
dalam mengakali ketika stok nasi telah telah menipis. Makanan tersebut telah
ada sejak tahun 1930an. Hal itu berlawanan dengan ada nya singkong yang sudah
ada sejak lama. Awalnya bibit singkong dibawa oleng pengebara Portugis atau
spanyol, lalu dibudidayakan kembali oleh masyarakat Indonesia.
Tiwul
sendiri merupakan makanan yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta,
tepatnya di daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Selain dari Gunungkidul, tiwul juga
dikenal sebagai makanan khas dari Pacitan dan Wonogiri, Jawa Tengah, kabupaten
yang juga berbatasan dengan wilayah Gunungkidul. Tiwul seringkali dijadikan pengganti
beras di daerah banyak rawan kekeringan seperti di Kabupaten Sukoharjo dan
Wonogiri karena bisa menghemat pengeluaran daripada membeli beras. Sementara
jika menanam padi, kondisi lingkungan dinilai terlalu kering sehingga tak
memungkinkan. Saat ini, tiwul lebih populer sebagai camilan yang disajikan
dengan parutan kelapa ata siraman gula merah.
Tapi
tak disangka, makanan yang sering kita remehkan atau tidak dipedulikan banayk
orang ini mengandung luamayan manfaat,
salahsatunya adalah sama-sama memliki kandunagn karbohidrat dengan nasi,
mengandung vintamin B kompleks serta kadunagn protein nabati yang tinggi.
Sayangnya tidak semua tahu akan mafaat banyak dari tiwul ini sendiri.
Tiwul
sendir sekarang mulai perlahan tersisihkan dengan nas yang begitu populer
hingga saat ini. Tentu ini menjadikan masyarakat indonesia menjadi
ketergantungan terhadap tanaman padi tersebut. Bahkan presiden Indoensia
pertama pernah menyeruakan kepada masayarkat Indonesia untuk medesivikasi
pangan pada masa Orde Lama. Ia peru megakali penagadaan pangan pokok di
Indonesia dengan jagung dan singkong sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor
beras dari luar negeri.
Hingga,
tiwul lebih dikenal populer sebagai camilan yang disajikan dengan parutan
kelapa dan siraman gula merah. Tak itu saja, ada banyak variasi penyajian tiwul
dan aneka bahan pelengkap yang bisa ditambahkan. Mulai dari ketan hitam, jagung
rebus pipilan, ataupun sampai singkong rebus yang diserut. Walaupun bergitu
jangan lupa untuk melengkapi gizi yang lain dengan makanan yang sehat atau
biasa kita kenal juga dengan istilah 4 sehat 5 sempoa.
Komentar
Posting Komentar