PROFIL “SANG PAKAR KULINER INDONESIA”
Foto : William Wongso dan Gordon Ramsey,Twitter/gordonramsey dan www.fajarpendidikan.co.id
Wiliam Wongso , seorang pakar kuliner yang terkenal di
Indonesia, beliau juga dikenal luas sebagai ahli dalam seni kuliner atau seni
masakan eropa dan asia. Nama lengkap beliau sediri adalah William Wirjaatmadja
Wongso, lahir di daerah Malang pada 12 April 1947. Ayahnya sendiri Soewadi
Wongso merupakan seorang fotografer presiden Soekarno. Di tengah kesibukan saat
bekerja, ayahnya sering mengajak William untuk mencicipi kelezatan makanan di
beberapa daerah.Ilmu-ilmu fotografi pun sempat diturunkan kepada William.
Beruntung baginya karena bisa memiliki satu paket pengetahuan kuliner dan
fotografi. William sangat suka mencicipi makanan kaki lima sambil mengunjungi
sejumlah pasar tradisional. Dari tempat-tempat tersebut, William dapat memahami
khazanah kuliner khas Nusantara.Beliau yakin Indonesia memiliki masa depan
cerah dalam bidang kuliner. Sehingga kiblat kuliner gak hanya di Eropa atau
Amerika saja.
Beliau juga sangat beruntung memiliki ayah yang
mengenalkanya pada kuliner. Ternyata seperti penjelasan sebelunya Wiliam Wongso
sangat suka mencicipi makanan hingga dewasa. Mencicipi seperti menu-menu ala
street food atau menyabangi pasar-pasar tradisonal yang sudah menjadi hobinya.
Dari tempat itu juga William Wongso memahami kuliner khas Indonesia. Disamping
dari hobinya dalam icip-icip makanan tradsional, aktivitas dalam perjalanan
yang dilakukan ke sejumlah daerah juga memberikannya makna hidup. Di daerah
yang disambanginya, William semakin paham cara menghormati dan berkomunikasi
dangan masyarakat di banyak daerah. Beliau juga yakin bahwa indonesia memiliki
masa depan cerah dalam bidang kuliner.Walalupun bergitu, beliau juga sadar dan
tahu hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan. Hal sulit tersebut
juga didukung oleh sulitnya pemetaan pada kuliner nusantara, hal itu karena
pemerintah kita sendiri belum memilki peta panduan yang jelas tenantang kuliner
nusantara. Sahabat karibnya sesama pakar kuliner yakni Bondan Winarno telah
tiada, Beliau juga harus berjuang sendiri untuk menumbuhkan kesadaran masyarakt
indonesia tentang kekayaan kiliner indonesia sehingga dapat mengenalkanya ke
dunia yang lebih luas atau masyarakat dunia.
Beliau pun juga menerbitkan buku berjudul Flavours of
Indonesia. Lewat buku setebal 198 halaman itu, dia bercerita tentang sejarah cita
rasa masakan, dan laporan pandangan mata tentang perjalanannya ke berbagai
pulau di Nusantara.Pada tahun lalu buku tersebut dipilih sebagai juara pertama
pada ajang Gourmand World Cookbook Awards. Karya William itu mengalahkan
buku-buku lain dari 205 negara. “Buku itu menang bukan karena William Wongso,
tetapi lantaran misteri kuliner Indonesia. Semua orang mengerti kuliner. Namun,
tidak banyak yang tahu mengenai kuliner Indonesia,” jelasnya. Dia tidak mengelak
jika bukunya ini masih jauh dari kata sempurna. Belum semua cerita tentang cita
rasa Indonesia termaktub di dalamnya. Dia berharap suatu saat ada sosok baru
yang tergerak untuk melanjutkan perjuangannya dalam mengenalkan kuliner di
Tanah Air.Kita pun juga tahu dari penjelasan sembelumnya bahwa pemerintah kita
sendiri belum memilki peta panduan yang jelas tenantang kuliner nusantara. Hal
ini mungkin saja berpengaruh terhadap ketidaksempurnaan buku tersebut.
Dalam prinsip hidupnya, beliau sendiri kosisten dalam
menguasai suatu bidang, yakni kuliner. Beliau juga pernah mengungkapkan, jika
menikmati makanan lezat sebaiknya jangan dihabisi semuanya karena akan memicu
penyakit. Justru sebaliknya, perlu disisakan untuk orang lain. Selain itu
beliau enggan menjadi orang yang pelit dalam berbagi ilmu. Baginya pengetahuan
jangan dirahasiakan. Pengetahuan harus diberikan kepada semua orang. Hal itu
sama dengan analoginya tentang menyantap makanan enak tadi. Lain hal dengan
cara padangnya terhadap suatu keberhasilan. Baginya sendiri keberhasilan tidak
memandang dari materi. menurut pria kelahiran Malang ini, keberhasilan itu
adalah ketika seseorang dapat menghormati, menghargai, dan mengapresiasi orang
lain. Menurutnya, tanpa serentetan sikap tersebut, sulit bagi manusia untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup karena keegoisannya Walau sebagai pencicip
makanan, William tidak lupa dari pantangan. Dia hanya menyantap makanan
seperlunya saja. Hal itu dilakukan demi menjaga kesehatan. Hal tersebut juga diukung dengan olahraga dikala
waktu senggang atau meluangkan waktu khusus untuk itu. Terkait pejalananya
dalam meperlajari kuliner, Beliau sendiri sedang aktif menjadi konsultan di
bidang gastronomi. Ia juga dikenal luas sebagai koki yang ahli dalam kuliner
Asia dan maupunEropa.
Sampai saat ini, ia masih aktif memperkenalkan
gastronomi Indonesia ke luar negeri. Dia pun telah mendirikan sejumlah usaha
kuliner di Indonesia, di antaranya Vineth Bakery, William Kafe Artistik, dan
William Gourmet Catering.Beliau pun juga dikenal sebagai pendiri ACMI atau Aku
Cinta Makanan Indonesia, penasihat kuliner Garuda Indonesia, konsultan Industry
Advisory Council di program studi Manajemen Perhotelan, Universitas Bina
Nusantara, Jakarta, hingga menjadi pembawa acara Cooking Adventure with William
Wongso di stasiun Metro TV. Beliau juga sempat dipercayakan sebuah projek kenegaraan pada 2015. Saat itu, Kepala
Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala, mengundangnya untuk memberikan saran
tentang hidangan kenegaraan. Di tengah kesibukannya tersebut, seperti pada
penjelasan sebelumnya ia telah menerbitkan buku memasak yang berjudul Flavours
of Indonesia dan akhirnya meraih penghargaan internasional Best Cookbook of the
Year pada ajang kompetisi ke-22 Gourmand World Cookbook Awards, yang
berlangsung di Tiongkok pada 2017. Ada juga buku Cita Rasa Indonesia: Ekspresi
Kuliner William Wongso. Kabarnya, resep rendang yang diajarkan pada Gordon
Ramsay pun diambil dari buku tersebut. Selain itu karena kecintaanya terhadap
kulliner menjadikan beliau berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi.
Salah satunya Wongso Chevalier dans l'Ordre National du Merite yang diberikan
Menteri Pertanian Prancis, karena ia telah berperan dalam mempromosikan makanan
Prancis pada 2001. Lalu Ia pun juga menerima penghargaan di bidang kuliner dari
Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden pada 2008, serta Medali Kehormatan dari
Academie du Pain Indonesia di Paris pada 2018.Bahkan, dia menjadi satu-satunya
orang dari negara Indonesia yang masuk dalam anggota Elite de le Boulangerie
International, sebuah klub kuliner populer yang terdiri dari pembuat roti
terbaik dari seluruh dunia.
Semntara hal yang paling umum terkenal dari beliau
adalah dikenalnya sebagai diplomat rendang. Beliau juga pernah berkolaborasi
bersama koki terkenal Gordon Ramsay dalam acra Gordon Ramsay Uncharted. Dari
sini dapa kita ketahui bahwa,berlebihan terhadap sesuatu tidaklah baik, salah
satunya adalah dalam mengkonsumsi makanan walaupun itu makanan yang kita sukai.
Tak pantang menyerah, dan kosistensi terhadap apa yang kita suakai atau apa
yang menjadi pasion kita bisa menjadi kemunkinan peluang kesuksesan dalam karier
atau apa yang kita inginkan. Lantas kenapa kita tidak mencoba sesutau dari hal
kecil seperti apa yang kita suka sebagai betuk mencapai kesuksesan?.
Komentar
Posting Komentar