E-JOURNALISM “GETUK SI JAJANAN MASA LALU”

 

Foto: sajiansedap.grid.id

E-JOURNALISM “GETUK SI JAJANAN MASA LALU”

Masa kecil dengan jajan di depan sekolah dasar setelah pulang sekolah sealu di tunggu2, salah satunya adalah getuk yang satu ini. Getuk dengan berbagai variasi warna dan tambahan parutan kelapa ini ternyata mempunyai sejarah panjang. Sebelum itu kita ketahui dulu apa itu getuk bagi yang belum mengetahui jajanan legendaris ini. Getuk itu sendiri adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau singkong. Getuk juga merupakan makanan yang mudah ditemukan. Pembuatan getuk diawali dengan mengupas singkong dan merebusnya. Lalu setelah matang singkong ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Lalu pelengkap, biasanya getuk ditaburi dengan parutan kelapa.

Gethuk ini sendiri memiliki rasa manis dan gurih.  makanan ini memiliki penampilan warna warni sehingga indah untuk dipandang. Makanan inipun juga disukai berbagai kalangan mulai dari kalangan petani, pedagang, maupun bangsawan. Sejarah gethuk diawali pada masa penjajahan Jepang. Pada waktu itu bahan pangan pokok seperti beras sangat langka. Sehingga pada waktu itu penduduk Magelang memanfaatkan singkong atau ketela pohon sebagai bahan pengganti beras. waktu itu, ketela memang mudah ditemukan di sekitar rumah dan banyak dijual di pasar.

Hingga pada saat itu, salah satu seorang pribumi mbah Ali Mohtar sebagai penemu getuk yang berasal dari Desa Karet, Magelang yang mencoba berinovasi dengan ketela tersebut menjadi satu makanan yang cukup menarik dan enak untuk dihidangkan.Waktu itu beliau mencoba untuk mengolah ketela dengan cara dikukus kemudian dihaluskan sekedarnya kemudian dicampur dengan gula. Dari situ  makanan yang bernama Gethuk ini berasal. Walau saat itu, untuk menghaluskan ketela masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara ditumbuk oleh 4 sampai mungkin 6 orang dalam sebuah lesung,

Mbah Ali berhasil membuat mesin penggilas ketela yang dapat membuat adonan gethuk menjadi lebih cepat dan halus. Hal ini tentu menjadi hal reolisioner untuk perkembangan teknologi pangan pada pembuatan gentuk pada masa itu. Sepeninggalan wafatnya Mbah Ali Gondok meninggal dunia usaha ini diteruskan oleh anak-anaknya, meskipun kita tahu sekarang ini banyak bertebaran Gethuk serupa di pasaran, namun untuk Gethuk asli Magelang, Pembuatannya sendiri kemudian dilanjutkan oleh cucunya, dan yang bernama ibu Hj. Sri Rahayu.

Secara perkembangan teknologi yang terus berkembangan yang juga awalnya gethuk memiliki bentuk bulat-bulat sebesar lepek yang sering disebut dengan nama Gethuk Gondok, karena mbah Ali sebagai pembuatnya pada waktu itu menderita penyakit gondok, kini beragam bentuk gethuk dari kotak, lapis, dan garispun dapat di ciptakan dan di jumpai di pasaran. Tak hanya itu dari segi warna serta rasa semuanya dapat disajikan sekehendak hati pembuatnya ingin berbentuk seperti apa.

bisa juga saksikan video berikut 



Komentar